Minggu, 25 November 2012

5 Tempat Wisata Terpopuler Di Toraja

Apa yang membuat Toraja menjadi sebuah budaya yang unik di dunia? Jawabannya adalah “Toraja as the town of the living dead person” atau di-Indonesiakan menjadi ” Toraja “Kota” Orang mati yang hidup” 
Kebanyakan orang berpendapat keunikan budaya Toraja adalah upacara kematian, (Ada yang mengatakan bahwa di Toraja mayat bisa berjalan? atau Toraja terkenal karena mayat tidak dikubur tapi diletakkan dibukit-bukit . Tapi pendapat ini kurang tepat, bukankah kita tahu upacara kematian dengan tingkat elaborasi yang tinggi ada dimana-mana, seperti upacara pemakaman pak Harto, atau upacara Ngaben di Bali dan Sumbawa. Keunikan budaya Toraja sebenarnya terletak pada kepercayaan dan praktik-praktik budaya yang memperlakukan orang mati seperti orang hidup atau tidak mati. Dan ini hanya ada dan terjadi di Toraja….


Berikut saya akan shere tentang 5 Tempat Wisata Terpopuler Di Toraja :

LONDA
















Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau.
Terletak di Sendan Uai kecamatan Sanggalai , sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepao.



 LEMO

 














 Lemo adalah tempat pekuburan dinding berbatu dan patung-patung (tau-tau). Jumlah lubang batu kuno ada 75 buah dan tau-tau yang tegak berdiri sejumlah 40 buah sebagai lambang-lambang prestise, status, peran dan kedudukan para bangsawan di desa Lemo. Di beri nama Lemo oleh karena model liang batu ini ada yang menyerupai jeruk bundar dan berbintik-bintik.


Sejak tahun 1960, objek wisata ini telah ramai di kunjungi para wisatawan asing dan wisatawan nusantara.Pengunjung dapat pula melepaskan keinginannya dan membelanjakan dolarnya, euronya atau rupiahnya pada kios-kios souvenir. Ataukah berjalan-jalan sekitar objek menyaksikan buah-buah pangi yang ranum kecoklatan, yang siap diolah dan di makan sebagai makanan khas suku Toraja yang di sebut "Pantollo Pamarrasan".


BATU TUMONGA
 
 











Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan rantepau dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sensean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.

KAMBIRA (KUBURAN BAYI)














Seseorang yang belum tembuh gigi apabila meningal dunia akan dikuburkan ke dalam sebatang pohon kayu yang hidup dari jenis pohon kayu Tarra'. Kayu yang digunakan dilokasi ini telah berumur sekitar ± 300 tahun yang lalu.
Proses pelaksanaan pekuburan sejenis ini mengenal tahap-tahap sebagai berikut: Bayi yang meninggal dibalut dengan kain putih yang pernah dipakai dalam posisi dalam keadaan dipangku.Kemudian keluarga memberi tanda pada pohon kayu yang hendak digunakan sebagai kuburan (ma'tanda kayu).Membuat lubang dengan ketentuan tidak boleh berhadapan dengan rumah kediamannya.Mempersiapkan penutup kubur dari bahan pelepah enau (kulimbang ijuk).Membuat tana' (pasak) karurung dari ijuk sesuai tingkatan strata sosialnya.12 tana' karurung bagi tingkatan bangsawan.8 tana' karurung bagi tingkatan menengah.6 tana' karurung bagi tingkatan bawah.


KE'TE KESU'


 


 Ke'te' Kesu' adalah objek wisata yang sudah populer sejak tahun 1979 terletak dikampung Bonoran yang berjarak 4 km dari Kota Rantepao, telah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Budaya dengan nomor; registrasi 290 yang perlu dilestarikan/ dilindungi. Objek wisata ini sangat menarik, oleh karena memiliki suatu kompleks perumahan adat Toraja yang masih asli, yang terdiri dari beberapa Tongkonan, lengkap dengan Alang Sura' (lumbung padinya). 
Tongkonan tersebut dari leluhur Puang ri Kesu' di fungsikan sebagai tempat bermusyawarah, mengelolah, menetapkan dan melaksanakan aturan-aturan adat, baik aluk maupun pemali yang digunakan sebagai aturan hidup dan bermasyarakat di daerah Kesu', dan juga di seluruh Tana Toraja, yang disebut aluk Sanda Pitunna (7777).Objek wisata ini dilengkapi pula dengan areal; upacara pemakaman (rante), kuburan (liang) purba dan makam-makam modern, namun tetap berbentuk motif khas Toraja, pemukiman, perkebunan dan persawahan yang cantik dan menyejukkan hati. Sekaligus para pengunjung dapat menyaksikan seni ukir Toraja di lokasi ini.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Made In Toraja Blog Spot Themes | Admin by Eliaser Randa - Pia Toraya | Belajar Dan Berbagi